Selasa, 24 Maret 2009

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI STIE MALANG”

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI STIE MALANG”
PENDAHULUAN
Ditengah maraknya perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini, pengembangan teknologi untuk edukasi pun terus dikembangkan. Saat ini teknologi informasi tidak hanya dipandang sebagai sebuah bidang pendidikan saja, namun lebih dari itu teknologi informasi mulai dikembangkan agar dapat membantu pengembangan dunia pendidikan itu sendiri. Hal itu dikarenakan semakin berkembangnya teknologi informasi dalam mendukung kemajuan pertukaran informasi yang semakin dominan di dunia saat ini. Tanpa terkecuali di Indonesia, teknologi informasi diharapkan tidak hanya sekedar mendukung pengembangan pendidikan saja, namun lebih dari itu teknologi informasi diharapkan dapat memberikan pemecahan pada permasalahan pendidikan ditanah air.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat pada lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat memberikan mutu yang prima disegala aspek menyebabkan penerapan sebuah sistem informasi yang didukung teknologi informasi yang sesuai adalah mutlak dilakukan. Dengan penerapan sistem informasi diharapkan sebuah lembaga pendidikan dalam segala kegiatannya dapat menciptakan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah, dunia industri, dan intern mereka dengan lebih cepat, lebih baik, dan tentunya lebih murah.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah organisasi yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah organisasi. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu organisasi akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sistem Informasi di STIE MALANG merupakan sebuah aplikasi yang mengintegrasikan seluruh proses inti sebuah bisnis pendidikan ke dalam sebuah sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Dengan penerapan Sistem Informasi di STIE MALANG akan mempengaruhi mutu layanan secara keseluruhan, yaitu layanan yang berhubungan dengan pihak-pihak di luar lembaga pendidikan (Front Office) dan satu lagi tentunya layanan yang berhubungan dengan intern lembaga pendidikan itu sendiri (Back Office).
Aplikasi Sistem Informasi merupakan tools dalam melakukan pengelolaan administrasi pendidikan dan data akademik pada fakultas/program studi yang dibangun dengan menggunakan teknologi web.
Pada penelitian pendahuluan dapat diperoleh informasi bahwa dari 100 pengguna (mahasiswa) terdapat 85% pengguna (mahasiswa) yang hanya menggunakan layanan Sistem Informasi di Universitas Kristen Satya Wacana kurang dari 5 kali dalam 1 bulan, 8% responden antara 5 – 10 kali, dan 7% responden yang menggunakan layanan Sistem Informasi di STIE MALANG lebih dari 10 kali dalam sebulan.
Kenyataan tersebut memang sangat terasa dilingkungan tiap Fakultas, mahasiswa lebih sering membuka website lain yang lebih memberikan banyak informasi. Sejak awal penggunaan hingga sekarang memang tidak sedikit yang mengeluh akan tampilan Sistem Informasi di STIE MALANG yang belum memuaskan dan cukup membosankan didukung lagi dengan fungsinya yang belum maksimal, disebabkan kurangnya informasi seputar akademik dan kegiatan Fakultas yang tersedia pada layanan Sistem Informasi di STIE MALANG, sehingga membuat mahasiswa jarang membuka atau memanfaatkan Sistem Informasi di STIE MALANG untuk kepentingan memperoleh informasi akademik dari pihak Jurusan, Fakultas, ataupun Universitas.
Dalam kaitannya dengan Human-Computer Interaction (HCI) display dapat disajikan dalam bentuk interface. Interface merupakan bagian dari perangkat lunak yang dapat dilihat, didengar, disentuh, diberi suara, ataupun bagian yang dapat dimengerti ataupun diarahkan. Proses desain interface harus memperhatikan beberapa hal antara lain bahwa desain harus memenuhi kaidah estetika, harus dapat dimengerti, kompabilitas, komprehensif, konsistensi dan efisien. Interface pengguna penting dalam HCI, yang merupakan bagian dari sistem yang akan dikendalikan oleh pengguna, untuk mencapai dan melaksanakan fungsi-fungsi suatu sistem yang secara tidak langsung menunjukkan pada pengguna tentang fungsi sistem. Interface website Sistem Informasi di STIE MALANG yang lebih baik tentu membuat pengguna akan lebih memanfaatkan Sistem Informasi di STIE MALANG untuk mencari informasi mengenai akademik.
Dari fenomena diatas maka penulis akan meneliti tentang “ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI STIE MALANG”

KOMPONEN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI
Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya:
1.Komponen input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Contoh bagian input adalah salesman memasukkan data penjualan bulan ini. maka di sana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input, dengan menggunakan hardware keyboard, dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut
2.Komponen model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3.Komponen output
Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.Komponen teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
5.Komponen basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
6.Komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

SISTEM KERJA SISTEM INFORMASI
Metode sistem kerja berdasarkan pada kemungkinan pernyataan bahwa jalan terbaik untuk memahami sistem informasi dalam organisasi adalah dengan menghindari fokus pada sistem informasi sampai dengan system kerja dimengerti. Pernyataan tersebut diterapkan baik untuk pengguna maupun peneliti sistem informasi.
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana sistem informasi yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam sistem informasi, begitu seterusnya.
Aktifitas-aktifitas dalam system kerja system informasi dibatasi menjadi enam tipe dari aktifitas yang bersifat komputerisasi ataupun manual, antara lain :
1. Mendapatkan informasi
2. Menerima informasi
3. Mentransmisikan informasi
4. Memanipulasi informasi
5. Menyimpan informasi
6. Menampilkan informasi

MANFAAT ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM STIE MALANG
1.Dengan Analisis ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka kepada pihak Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malang. Analisis ini juga diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan di Perpustakaan di STIE Malang.
2.Memberikan informasi kepada STIE Malang tentang Bagaimana Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pengajaran di STIE Malang.
3.Sebagai Bahan Pertimbangan dan Masukan Kepada STIE Malang untuk meningkatkan Kinerja Tenaga Pengajarnya dalam meningkatkan dan mempertahankan mutu pengajarannya.
FASE ANALISIS SISTEM
Dalam fase ini :
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar